Barcelona Selesaikan Tur Amerika Serikat Dengan Kekalahan

oleh
oleh
Barcelona Selesaikan Tur Amerika Serikat Dengan Kekalahan
Barcelona Selesaikan Tur Amerika Serikat Dengan Kekalahan

Barcelona selesaikan tur pramusim mereka di Amerika Serikat dengan hasil imbang yang sangat menghibur, 2-2 melawan AC Milan dalam laga persahabatan pada Selasa di Baltimore, meskipun mengalami kekalahan 4-3 dalam adu penalti yang mengakhiri rekor tak terkalahkan Blaugrana di pramusim. Namun, lebih dari sekadar hasil pertandingan, tim asuhan Hansi Flick sekali lagi tampil luar biasa, baik dengan maupun tanpa bola, meskipun ada beberapa kesalahan di lini pertahanan. Secara keseluruhan, mereka tetap menunjukkan performa yang lebih baik dan terus memperlihatkan tanda-tanda positif di bawah manajer baru mereka.

BABAK PERTAMA

Barça memulai pertandingan dengan sangat kuat, mendominasi 10 menit pertama dan menciptakan berbagai ancaman dengan cara yang berbeda: melalui rangkaian penguasaan bola yang panjang mulai dari lini belakang, serangan balik cepat setelah merebut bola kembali melalui tekanan yang tinggi, dan bahkan dengan umpan panjang ke belakang garis pertahanan tinggi Milan.

Tim asuhan Hansi Flick tampaknya siap untuk memimpin, namun dua kesalahan di lini pertahanan dalam rentang lima menit membuat mereka tertinggal dua gol: Christian Pulisic berhasil dua kali melewati pertahanan tanpa perlawanan dan memberikan assist kepada Luka Jovic untuk gol pertama sebelum mencetak gol sendiri untuk memberi Milan keunggulan dua gol setelah 15 menit.

Barça tidak terlalu terganggu dengan perubahan situasi yang tiba-tiba dan terus bermain dengan gaya mereka, dengan Ilkay Gündogan yang terus menerus memberikan umpan-umpan cantik dan Marc Casadó yang selalu menemukan ruang di lini tengah untuk menerima bola dan menghubungkan garis serangan. Raphinha dan Pau Víctor selalu aktif di sayap, dan Álex Valle menjadi ancaman yang konstan dari posisi bek kanan.

Kerja keras Barça dalam penguasaan bola maupun dalam bertahan akhirnya membuahkan gol, ketika kesalahan klarifikasi oleh pertahanan Milan menciptakan serangan balik cepat dan Raphinha menemukan Robert Lewandowski di tepi kotak penalti. Lalu pemain asal Polandia itu menempatkan bola ke sudut bawah dengan tendangan indah untuk membawa Barça kembali ke dalam permainan.

BABAK KEDUA: Barcelona Selesaikan Tur Dengan Kekalahan

Pada babak kedua, Hansi Flick melakukan tiga perubahan strategi yang menarik, termasuk debut pra-musim Jules Kounde sebagai bek kanan. Flick juga bereksperimen dengan menempatkan Raphinha sebagai gelandang serang di belakang Lewandowski, serta memasang kembali pivot ganda yang produktif, Casadó dan Marc Bernal.

Barcelona memulai babak kedua dengan sangat baik, menunjukkan operan yang lebih bersih dan presisi dibandingkan babak pertama. Dukungan dari kedua bek sayap juga lebih signifikan, membantu serangan tetap berjalan lancar. Tekanan tinggi yang diterapkan Barca memaksa Milan untuk sering kehilangan bola, sehingga menguntungkan serangan balik Barca.

Raphinha tampak nyaman bermain di posisi sentral dan memberikan kontribusi penting dalam gol penyeimbang Barcelona. Setelah menerima umpan cantik dari Marc Bernal di tengah lapangan. Raphinha mengoper bola kepada Pau Víctor yang kemudian memberikan assist sempurna kepada Lewandowski untuk mencetak gol mudah. Gol ini terjadi tepat pada menit ke-60, sebelum Flick kembali melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Iñaki Peña menggantikan Marc-André ter Stegen di posisi penjaga gawang. Serta Iñigo Martínez menggantikan Clément Lenglet.

Milan juga melakukan pergantian pemain, membuat pertandingan semakin seru di setengah jam terakhir. Namun, seiring berjalannya waktu, pemain Barca mulai terlihat kelelahan akibat tekanan tinggi yang mereka terapkan sepanjang pertandingan. Hal ini menyebabkan beberapa kesalahan sederhana di lini depan yang menggagalkan peluang serangan.

Di 10 menit terakhir, Flick memasukkan Vitor Roque, Mika Faye, dan Guille Fernández. Barcelona menyelesaikan pertandingan dengan tim yang sangat muda. Meskipun mereka tetap tenang dalam menguasai bola dan gigih dalam menerapkan tekanan, mereka gagal menciptakan peluang terakhir yang menentukan. Peluit akhir berbunyi dan pertandingan berakhir dengan skor imbang.

Meski begitu, Barcelona masih memiliki kesempatan untuk menang melalui adu penalti. Sayangnya, Milan memenangkan adu penalti dengan skor 4-3 setelah 12 percobaan yang berakhir dengan kegagalan dari Faye. Kekalahan pertama Barcelona di pra-musim melalui adu penalti ini tidak berarti apa-apa. Mengingat penampilan tim secara keseluruhan sangat menggembirakan dan mengesankan, terutama untuk tim yang masih berada di tahap awal perkembangan di bawah pelatih baru dan tanpa kehadiran banyak pemain kunci.

Baca juga: Messi Angkat Trofi Di Final Copa America Penuh Kekacauan

 

No More Posts Available.

No more pages to load.